Abi & Khaira

Sabtu, 15 Mei 2010

Gapai Sukses dengan Komunikasi

Apa yang membuat seseorang sukses? Otak cemerlang kah? Atau penampilan fisik yang prima? Simak tulisan berikut untuk mengungkap trik meraih sukses.

Hasil survei National Association of Colleges and Employers (NACE) pada 2002 di Amerika Serikat (AS) terhadap 457 pengusaha menunjukkan, Indeks Prestasi (IP) hanya menempati posisi ke-17 dari 20 kualitas yang dianggap penting dari seorang lulusan universitas.

Ternyata, justru keterampilan yang biasanya dianggap sekadar basa-basi pada lowongan pekerjaan lah yang menempati peringkat-peringkat atas. Di antara keterampilan tersebut adalah kemampuan berkomunikasi, integritas, dan kemampuan bekerjasama dengan orang lain. Kualitas-kualitas yang tak kasat mata inilah yang disebut soft skills.

Dalam buku "Sukses dengan Soft Skills" terbitan Direktorat Pendidikan Institut Teknologi Bandung (ITB), Ichsan S Putra dan Ariyanti Pratiwi, memberi panduan bagi para mahasiswa dalam menghadapi dunia nyata.

Untuk mengasah berbagai soft skills, idealnya seorang mahasiswa memiliki kehidupan yang seimbang antara aktivitas akademik dan nonakademik. Keseimbangan ini tak hanya membuat mahasiswa cakap secara intelektual, tetapi juga siap secara mental ketika keluar kampus dan bersaing di dunia kerja.

Apa saja soft skills yang dibutuhkan untuk menunjang kesuksesan?

Menurut Patrick S O'Brien dalam bukunya "Making College Count", seperti dikutip Ichsan dan Ariyanti, ada tujuh area soft skills penting. Ketujuh area yang disebut sebagai Winning Characteristic ini, dengan sedikit modifikasi, membentuk akronim COLLEGE, yaitu Communication Skills, Organizational Skills, Leadership, Logic, Effort, Group Skills, dan Ethics.

Pada tulisan ini akan dibahas area pertama pada soft skills yaitu Communication Skills.

Tak pelak lagi, mahasiswa perlu menguasai kemampuan komunikasi lisan dan tulisan. Kemampuan komunikasi lisan yang baik meliputi komunikasi personal, presentasi, dan diskusi grup.

Dalam komunikasi personal, perkataan yang terlalu panjang terkadang akan mempersulit lawan bicara menangkap inti permasalahan yang kita sampaikan. Sampaikan maksud Anda secara lugas dan jelas dengan menghilangkan ambiguitas. Anda juga harus peka terhadap bahasa tubuh dan intonasi. Orang malah akan lebih memperhatikan bagaimana cara kita menyampaikan sesuatu dengan bahasa tubuh dan intonasi ketimbang menyimak ucapan kita.

Presentasi menuntut persiapan yang matang. Penguasaan materi presentasi sangat penting agar presentasi kita berjalan lancar. Berikan pembukaan yang menarik untuk presentasi kita, gunakan fakta dan alat bantu yang mendukung serta penekanan pada poin-poin penting. Yang tak kalah penting dalam suatu presentasi adalah kita sebaiknya melibatkan para pendengar dengan contoh dan pertanyaan.

Pada diskusi, setiap peserta memiliki kesempatan berbicara, hanya saja tidak semua orang memanfaatkan kesempatan tersebut. Jangan takut untuk mengungkapkan ide Anda pada sebuah diskusi. Jangan sampai orang lain 'mencuri' ide Anda yang mungkin terlontar pada obrolan santai dengan rekan kerja.

Perlu diingat juga, Anda harus tetap fokus pada saat diskusi, jangan keluar dari pokok pembicaraan. Kita juga harus menghargai orang lain; usahakan jangan memotong pembicaraan seseorang. Terakhir, kita harus konsisten untuk mengikuti hasil kesepakatan yang telah dibuat.

Komunikasi tulisan dalam dunia kerja berbeda dengan saat kuliah. Jika saat kuliah Anda dituntut rinci dalam membuat makalah, maka saat bekerja kemampuan menulis secara ringkas dan padatlah yang perlu Anda asah.

Menulis dengan cara ini memudahkan orang-orang yang memilliki kesibukan relatif tinggi membaca dan memahami laporan Anda dengan cepat. Karena itu, sampaikanlah maksud Anda secara padat dan jelas. Buat laporan dalam bentuk poin agar lebih mudah dipahami dan tidak ada yang luput dari perhatian pembaca laporan Anda.

Membuat laporan secara padat dan jelas menuntut Anda menjadi editor mandiri. Sebagai informasi, suatu pekerjaan tidak selalu diperiksa secara rinci. Kadang atasan hanya melihat sekilas dan menganggapnya sebagai versi final. Akibatnya, jika terdapat kesalahan, Anda lah yang harus menanggung bebannya. Karena itu, Anda perlu belajar memeriksa sendiri pekerjaan Anda sebelum menyerahkannya pada atasan. Jangan lupa, gunakan sistem penamaan file yang baik untuk mengefektifkan pekerjaan Anda.

Poin penting pada area ini, hindari ketidaksukaan terhadap suatu tugas. Jika tugas itu sudah menjadi tanggung jawab Anda, maka kerjakanlah tugas tersebut secara profesional.

Semoga sukses!

Sumber: www.okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar